Liputan6.com, Jayapura - Tim Satgas Pam BBM Satu Harga Papua resmi dilantik oleh Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw, Sabtu (26/11/2016). Dari tim tersebut, sebanyak 50 personil dari Polda Papua nantinya akan mengawal distribusi BBM satu harga di Papua yang telah diresmikan Presiden Jokowi.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan langkah ini dilakukan untuk mengawal pendistribusian dan penyaluran BBM di tanah Papua. Satgas BBM satu harga juga akan mendata sejumlah masalah yang ditemui di lapangan.

\"Biaya yang mereka terima adalah akomodasi saat turun langsung di lapangan. Tak ada tunjangan khusus yang diterima. Dana yang kami gunakan juga merupakan dana hibah dari pemerintah daerah, untuk mengawal program BBM satu harga di Papua,\" ujar Paulus usai melantik 50-an Satgas PAM BBM Satu Harga di Papua di Aula SPN Kota Jayapura.

Tim BBM satu harga juga akan menindak oknum yang kedapatan berbuat curang untuk harga BBM subsidi bagi masyarakat setempat.

\"Tim ini juga akan bersinergi dengan TNI, Pertamina dan pemerintah daerah. Walaupun ada kenaikan harga BBM sampai ke tingkat distrik, harga eceran tertinggi juga tak bisa melebihi dari Rp 10 ribu per liternya. Harga yang wajarlah,\" ucap dia.

Untuk mendistribusikan BBM di Papua, pemerintah pusat harus merogoh kocek per tahunnya hingga Rp 850 miliar. Tak tanggung-tanggung, pemerintah pusat juga menyediakan pesawat khusus pengangkut BBM yakni pesawat air tractor untuk satu kali angkat BBM bisa mencapai 4,5 ton.

\"Angkutan BBM ke Kabupaten pesisir pantai, biasanya dilakukan dengan kapal kayu. Untuk ke Kabupaten Mamberamo Raya misalnya, kapal yang digunakan adalah kapal kayu. Pertanyaannya, apakah kapal kayu ini aman? Mungkin drumnya aman, tetapi kapal kayu ini rawan akan kecelakaan. Hal-hal seperti inilah nantinya yang akan menjadi perhatian tim satgas BBM,\" kata Paulus.

Sementara itu, Manager Komunikasi dan Relasi PT Pertamina wilayah VIII Maluku-Papua, Taufiqurrahman menambahkan sampai saat penyaluran BBM satu harga masih berjalan normal.

Pihaknya berharap dengan dibentuknya Satgas BBM satu harga oleh Polda Papua dapat membantu dalam pengawasan dan pendistribusian BBM subsidi hingga diterima oleh masyarakat setempat.

\"Kendala penyalurannya saat ini, keadaan cuaca yang sering berubah di wilayah pegunungan Papua. Tetapi kondisi persediaan masih aman untuk daerah pegunungan. Kami terus berusaha, agar BBM satu harga diterima dengan baik hingga di pedalaman Papua,\" Taufiq menandaskan.